Getir itu menggantung di sudut bibir.
Seperti pahit yang menjelma jadi hambar
Seperti sakit yang bersembunyi di balik tawa
Lalu melupa, dilupa, atau terlupa
Bila aku punya mesin penghapus pedih
Ingin kuhapus segala pedih dunia
Tapi yang kupunya hanya mata air
Mata air di pintu hati
Yang derasnya melebihi aliran darahmu
Biarlah begitu, membatu dalam bisu
Hanya aku yang tahu.
Seperti pahit yang menjelma jadi hambar
Seperti sakit yang bersembunyi di balik tawa
Lalu melupa, dilupa, atau terlupa
Bila aku punya mesin penghapus pedih
Ingin kuhapus segala pedih dunia
Tapi yang kupunya hanya mata air
Mata air di pintu hati
Yang derasnya melebihi aliran darahmu
Biarlah begitu, membatu dalam bisu
Hanya aku yang tahu.
0 komentar:
Posting Komentar